Jadipunya.id – Salah satu hal menarik dalam membaca buku adalah saat menemukan kalimat yang memicu eureuka moment. Yaitu ketika dalam hati kita bergumam “Aha, benar juga kalimat ini” atau “hmm, jadi begitu ya.” Fenomena ini banyak kami temukan saat membaca kutipan dari buku Contagious karya Jonah Berger.

Buku ini menjelaskan tentang bagaimana membuat gagasan atau produk menjadi populer. Satu kalimat yang bisa mewakili isi buku ini adalah: viral itu bisa dibuat. Bagi kamu yang pernah membaca bukunya, kutipan-kutipan di bawah ini bisa menjadi pengingat dari isi bukunya.

Berikut ini 25 kutipan dari buku Contagious yang membahas Rahasia di Balik Produk dan Gagasan yang Populer

“Getok tular (Word of Mouth) lebih efektif daripada iklan tradisional karena: Pertama, lebih persuasif. …teman cenderung mengatakan yang sebenarnya pada kita. Kedua, lebih terarah. …(seseorang) cenderung memilih orang tertentu yang menurutnya akan mendapati informasi itu paling relevan dengan mereka.”

1

“(Jika) terlalu berfokus pada sang kurir, kita mengabaikan pendorong berbagi yang jauh lebih nyata: pesan.”

2

“Sifat menular (virality) bukan dilahirkan, tapi dibuat. Itu sungguh kabar yang bagus.”

3

“Enam prinsip contagious/penularan/mewabah/viral: Produk atau gagasan yang mengandung Mata Uang Sosial dan mudah Dipicu, membangkitkan Emosi, bersifat Umum, memiliki Nilai Praktis, serta dikemas dalam Cerita.”

4

“Pemasaran paling dahsyat adalah rekomendasi pribadi.”

5

“Orang menceritakan hal-hal yang membuat mereka tampak hebat di mata orang lain.”

6

Baca Juga: 6 Prinsip dari Buku Contagious, Penyebab Sesuatu Viral

“…mengungkap informasi tentang diri sendiri pada dasarnya terasa menyenangkan. …menceritakan pandangan-pandangan pribadi mengaktifkan rangkaian-rangkaian otak sama yang bereaksi ketika mereka menerima imbalan seperti makanan dan uang.”

7

“Yang dibicarakan oleh seseorang juga berpengaruh terhadap pandangan orang lain terhadapnya. … Mengetahui semua informasi tentang pertandingan akbar atau pergelaran artis ternama tadi malam membuat kita terkesan hebat atau berpengetahuan luas.”

8

“Hal-hal yang istimewa menyediakan mata uang sosial karena membuat orang yang membicarakannya tampak istimewa atau lebih istimewa.”

9

“Salah satu cara untuk membangun kejutan adalah melanggar pola pikir atau harapan banyak orang.”

10

“Orang tidak hanya peduli terhadap kinerja mereka, mereka juga peduli terhadap kinerja mereka ketika diperbandingkan dengan orang lain.”

11

“Pemasaran adalah mencari jalan untuk menyadap antusiasme murni mereka terhadap produk dan jasa yang menurut mereka bermanfaat. Atau menyenangkan. Atau indah. Pemasaran adalah tentang menyebarkan rasa suka.”

12

“Pemicu (trigger) dan petunjuk mengantar orang untuk berbicara, memilih, dan menggunakan. Mata Uang Sosial membuat orang bicara, tapi Pemicu membuat mereka terus bicara. Pikiran yang ada di permukaan berarti sudah ada di ujung lidah.”

13

“Namun, alih-alih secara sederhana menyimpulkan bahwa emosi positif meningkatkan keinginan berbagi dan emosi negatif menguranginya, kami menemukan bahwa beberapa emosi negatif, seperti marah atau cemas, malah meningkatkan keinginan berbagi.”

14

“Merancang pesan yang membuat orang cemas atau jijik (sangat memicu status siaga), bahkan sedih (tidak memicu status siaga), akan meningkatkan penyebaran. Emosi negatif, ketika digunakan dengan benar, bisa menjadi penggerak diskusi yang dahsyat.”

15

Baca Juga: 3 Karakter Viral dari Buku Tipping Point, Mulai Dari Hal Kecil

“Emosi mendorong orang untuk bertindak. Emosi membuat kita tertawa, berteriak, dan menangis, serta emosi membuat kita berbicara, berbagi, juga membeli. Jadi, alih-alih sibuk mencari statistik atau menyediakan informasi, kita perlu berfokus pada perasaan.”

16

“Orang meniru, antara lain, karena pilihan orang lain berfungsi sebagai informasi. …Psikolog menyebut gagasan itu “bukti sosial” (social proof).”

17

“Jika Mata Uang Sosial terkait dengan pengirim informasi dan bagaimana berbagi menjadikan mereka terlihat seperti apa, Nilai Praktis terutama terkait dengan penerima informasi. Nilai praktis terkait dengan menghemat waktu atau uang orang lain, atau membantu mereka mendapatkan pengalaman yang baik.”

18

“Salah satu prinsip utama teori prospek (prospect theory) adalah orang tidak mengevaluasi sesuatu berdasarkan nilai mutlak, mereka mengevaluasi sesuatu relatif terhadap suatu standar perbandingan, atau ‘titik acuan’ (reference points).”

19

“Jika harga produk kurang dari 100 dolar, Aturan 100 mengatakan diskon dalam persentase akan tampak lebih besar. … Jika harga produk lebih dari 100 dolar, yang benar adalah kebalikannya. Diskon dalam wujud nilai mata uang akan terkesan lebih besar.”

20

“Orang bercerita dengan alasan yang sama seperti ketika mereka melakukan getok tular. Ada cerita yang berkisar tentang Mata Uang Sosial…. Ada cerita yang digerakkan oleh emosi (kondisi siaga)… Nilai praktis juga ikut berperan.”

21

“Membuat Kuda Troya. …Cerita yang baik menyediakan semacam samaran psikologis yang memungkinkan orang berbicara tentang suatu produk atau gagasan tanpa terlihat seperti iklan.”

22

Baca Juga: Contoh Content Marketing: 20+ Branded Web Series Indonesia

“…yang penting bukan hanya membuat sesuatu mewabah, tapi juga menjadikannya berharga bagi perusahaan atau organisasi yang menjadi sponsor. Tidak hanya kondisi mewabah, tapi kondisi mewabah yang berharga.”

23

“Kondisi mewabah menjadi paling berharga ketika manfaat bagi merek atau produk menyatu dengan kisahnya. Ketika merek atau produk terjalin begitu kuat dalam cerita sehingga orang tak mungkin bercerita tanpa menyebutnya.”

24

“Jadi, bangunlah kuda Troya yang memiliki Mata Uang Sosial lengkap dengan pemicu, membangkitkan Emosi, mudah dilihat orang banyak (Umum), dan memiliki Nilai Praktis, tapi jangan lupa sembunyikan pesan Anda di dalamnya. Usahakan informasi yang Anda inginkan tertanam kuat dalam plot cerita sehingga orang tidak akan besrcerita tanpa menyertakannya.”

25

***

Seperti disebutkan di awal, semua kutipan di atas diambil dari buku Contagious dengan detail di bawah ini.

Gimana, jadi punya khazanah wawasan baru kan?

Oleh: Ryan Prasetia Budiman