Digital Marketing, Search Engine

Mengenal Apa Itu Hosting dan Jenis-Jenisnya dalam Pembuatan Website

Jadipunya.id – Bagi kamu yang ingin punya website dengan nama .com sendiri, kamu pasti diuji oleh pertanyaan ini: bagaimana caranya? Hmm, jawabannya cukup mudah. Kamu bisa sewa hosting dan domain. Setelah ini, mungkin muncul lagi pertanyaan di benak kamu: eh, apa itu hosting dan domain?

Tenang, untuk pertanyaan apa itu domain sudah dijawab di artikel tentang pengertian domain. Sedangkan untuk jawaban dari apa itu hosting akan diuraikan di bawah ini.

Apa Itu Hosting?

Menurut Hubspot, hosting atau web hosting adalah cara untuk dapat membagikan website di internet agar bisa dikunjungi oleh banyak orang. Sedangkan menutur Niagahoster, hosting adalah tempat penyimpanan semua file dan data website agar dapat diakses oleh banyak orang melalui internet.

File dan data website itu bisa berupa tulisan, gambar, video, script, email, aplikasi, atau database.

Dalam pembuatan website, memiliki hosting adalah hal penting yang perlu diupayakan. Setelah menyewa domain, langkah berikutnya adalah menyewa hosting. Setelah itu barulah proses pembangunan website bisa dimulai.

Dalam pengertian sederhana, hosting itu ibarat tanah. Sedangkan website itu bangunannya, dan domain adalah alamatnya. Kemudian subdomain atau subdirectory adalah ruangan atau bangunan tambahannya.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Subdomain dan Subdirectory dalam Website

Setelah tahu apa itu hosting, penasaran dengan cara kerja hosting?

Misal, kamu ingin membuka atau mengakses website jadipunya.id. Maka yang kamu lakukan adalah mengetik nama domain itu di browser, entah itu Mozilla atau Chrome. Setelah kamu tekan enter, maka akan muncul halaman websitenya dengan gambar yang muncul dan tulisan yang terbaca.

Nah, semua gambar dan tulisan itu diambil dari hosting. Prosesnya bisa kamu lihat dalam gambar.

proses hosting dalam menampilkan website pada user
Cara kerja hosting – jadipunya.id

Jenis-Jenis Hosting

Dikutip dari Hubspot, setidaknya ada lima tipe hosting:

1. Shared Hosting

Hosting yang servernya dipakai oleh banyak user sekaligus. Sederhananya, server hosting ini disewa secara patungan. Karena itu harganya lumayan terjangkau. Tapi, tentunya ada harga ada barang. Meski fasilitas hosting yang dibagi masih lengkap (disk space, bandwith, SSL dan lainnya), website kamu akan terkena dampaknya saat salah satu pengguna memakai sumber daya yang terlalu banyak.

2. Virtual Private Server (VPS) Hosting

Jika trafik website setiap bulannya termasuk besar, maka VPS hosting bisa jadi pilihan yang ideal. Berbeda dengan shared hosting, fasilitas dan sumber daya pada VPS hosting hanya dipakai untuk satu pengguna saja. Sehingga performa website akan menjadi stabil. Hanya saja, kamu harus melakukan konfigurasi server sendiri.

3. Dedicated Server Hosting

Ini adalah jenis hosting dengan biaya yang lebih mahal dibandingkan jenis hosting sebelumnya. Meski mahal, sebagai pemilik website kamu mendapatkan kendali penuh atas sistem, keamanan, dan semua yang terkait dengan server. Jadi dengan hosting ini, website kamu memiliki server sendiri. Meski mumpuni, kamu butuh keahlian khusus untuk dapat mengelola server dengan baik.

4. Managed Hosting

Managed hosting cocok untuk pemula yang tidak ingin dipusingkan dengan pengaturan hosting. Semua pengaturan dan optimasi website seperti keamanan, pemeliharaan, kecepatan, bandwith dan lainnya akan diatur oleh penyedia hosting. Salah satu managed hosting yang populer adalah Managed WordPress Hosting.

5. Cloud Hosting

Cloud hosting adalah pilihan paling baru dari semua jenis hosting yang ada. Hosting ini dapat membagi beban ke beberapa server sekaligus, sehingga ketika salah satu server mengalami kelebihan beban, performa website akan tetap stabil. Biasanya cloud hosting dibayar berdasarkan jumlah penggunaan ruang cloud yang kamu gunakan.

[Note: Dalam uraian tentang jenis hosting di atas, ada beberapa istilah yang sering disebut: disk space dan bandwith. Apa itu disk space dan apa itu bandwith?

Disk space itu ibarat ukuran tanah. Semakin luas ukurannya, semakin lega bangunan (website) yang bisa dibuat. Kalau bangunannya lega, semakin banyak ruangan atau perabotan yang bisa disimpan. Untuk website, semakin besar ukuran disk space-nya, semakin banyak subdirectory, subdomain, atau file yang bisa dibuat. Disk space biasanya diukur dengan megabyte (MB).

Sedangkan bandwith ibaratnya botol air sirup yang disediakan untuk tamu. Saat banyak tamu yang berkunjung, lama-lama air sirup akan habis disuguhkan. Apalagi kalau tamunya yang datang sekaligus banyak. Jadi, kamu harus punya persediaan botol sirup yang besar kalau mau tamunya nyaman berkunjung. Begitu pun dengan bandwith, semakin besar kapasitas bandwith, semakin banyak orang yang bisa mengakses website kamu.]

Yang Perlu Diperhatikan Saat Memilih Layanan Hosting

Untuk pertanyaan apa itu hosting dan jenisnya sudah terjawab ya. Berikutnya tentang bagaimana memilih layanan dan jenis hosting yang sesuai. Setidaknya ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan.

1. Pilih jenis hosting yang sesuai dengan website.

Apakah trafik website kamu kecil, sedang, atau besar? Jika trafik masih kecil, shared hosting atau managed hosting masih cocok. Tapi jika trafik website sudah besar, mungkin bisa dipertimbangkan untuk memilih VPS hosting atau dedicated server hosting.

2. Kenali jenis website yang kamu buat.

Apakah jenis website kamu adalah blog website, toko online, website portfolio, website individu (bisnis kecil) atau website bisnis (bisnis menengah atau besar). Ini nantinya akan berpengatuh pada trafik dan pilihan hosting.

3. Tentukan fitur yang kamu butuhkan dari layanan hosting.

Setelah tahu jenis website yang akan dibuat, segera tentukan fitur apa yang diperlukan. Semisal, untuk bisnis website yang sedang naik daun, kamu bisa memilih layanan hosting yang bisa upgrade layanan dengan mudah.

4. Pertimbangkan pertumbuhan website.

Jika kamu bisa memprediksi pertumbuhan trafik website kamu akan tinggi, maka kamu bisa langsung memilih VPS Hosting atau dedicated server hosting. Namun jika kamu hanya membuat website untuk keperluan blog dan menulis ulasan saja misalkan, maka shared hosting sudah cukup.

5. Atur budget untuk layanan hosting.

Ini yang sesungguhnya fundamental. Berapa anggaran yang kamu siapkan untuk menyewa layanan hosting. Harga setiap layanan hosting akan berbeda, tergantung dari provider yang kamu pilih. Di Indonesia, provider yang menawarkan layanan hosting antara lain Niagahoster, DomaiNesia, Dapur Hosting, dan lainnya.

6. Pilih layanan hosting yang paling sesuai kriteria.

Bandingkan review performa, harga, dan fitur apa saja yang didapatkan dari setiap provider hosting. Jika kamu menemukan yang paling cocok, jangan ragu untuk segera mendaftar ke provider hosting tersebut

***

Gimana, jadi punya khazanah wawasan baru kan?

Referensi:  hubspot | ilmanakbar | niagahoster | photo by Stephen Phillips – Hostreviews.co.uk on Unsplash