Digital Marketing, Search Engine

Mengenal Apa Itu Subdomain dan Subdirectory dalam Website

Jadipunya.id – Bayangkan sebuah dealer mobil. Ada showroom yang memajang mobil, ada kantor administrasi, dan ada bengkel. Meski berada dalam satu bangunan, letak area kantornya pasti berbeda. Ini sama dengan sebuah website: ada website utama, ada subdirectory, dan ada subdomain. Lalu, apa itu subdomain dan subdirectory?

Umpamanya, domain adalah alamat dealer yang ketika konsumen datang, dia akan disambut masuk ke bagian lobi showroom. Saat konsumen akan mengurus administrasi, dia akan menuju ruang administrasi yang masih satu atap. Dalam website, ruang administrasi ini adalah subdirectory.

Kemudian, saat konsumen servis mobil di dealer tersebut, dia akan menuju bengkel. Biasanya bengkel berada di bagian lokasi yang berbeda dengan showroom meski masih berdekatan. Nah, inilah subdomain. Bengkel adalah bagian dari dealer, tapi dengan layanan yang berbeda dari penjualan mobil.

Secara rinci, apa itu subdomain dan subdirectory akan dijelaskan pada uraian di bawah.

Subdomain

Apa itu subdomain bisa diilustrasikan pada struktur subdomain berikut. (disclaimer: nama website dan subdomain hanya untuk contoh)

contoh apa itu subdomain

Dalam gambar di atas, “bengkel”, “sparepart”, dan “catbody” adalah subdomain. Letaknya sebelum alamat website utama.

Apa Itu Subdomain dalam Website?

Masih bingung apa itu subdomain? Subdomain adalah bagian dari website utama tapi biasanya memiliki sistem manajemen konten (CMS) yang terpisah, template yang berbeda, dan alat analisis yang berbeda.

Sederhananya, subdomain adalah domain yang menjadi bagian dari domain utama.

Seperti dalam struktur subdomain di atas. Meski masih membawa nama mobil.com, subdomain bengkel.mobil.com, sparepart.mobil.com, dan catbody.mobil.com adalah website mandiri yang berbeda-beda.

Jenis-Jenis Subdomain

Subdomain bisa dibuat sesuai kebutuhan. Para pengelola website biasanya menggunakan beberapa nama subdomain sesuai dengan fungsinya. Beberapa nama subdomian yang sering dipakai antara lain:

1. Blog

Ini subdomain untuk menambahkan halaman artikel. Biasanya berisi informasi, tips and trik, atau pengetahuan lainnya. Jika nama ini yang dipakai, maka alamat websitenya akan menjadi: blog.mobil.com. Sebagai catatan, sebuah subdomain bisa sangat berguna untuk blog, jika kamu ingin fokus pada niche tertentu, atau ingin mengembangkan otoritas pada sebuah niche.

2. Support

Seperti support.google.com, isi dari subdomainnya adalah semua artikel informasi terkait layanan Google yang diperlukan oleh pengguna. Google memilih menggunakan subdomain karena lebih relevan dengan struktur website google yang merupakan mesin pencari.

3. Store atau Shop

Biasanya digunakan sebagai toko online jika website utama tidak secara langsung digunakan untuk berjualan.

4. Events

Biasanya berfungsi sebagai halaman untuk publikasi. Berisi informasi acara yang pernah dilakukan oleh perusahaan, brand, atau komunitas.

5. FAQ

Berfungsi sebagai halaman yang berisi kumpulan pertanyaan dan jawaban yang sering ditanyakan oleh pengguna.

Setelah mengenal subdomain dan jenis-jenisnya, lalu bagaimana dengan subdirectory?

Subdirectory

Mengenai subdirectory bisa diilustrasikan pada struktur subdirectory berikut.

contoh struktur subdirectory

Apa Itu Subdirectory dalam Website?

Subdirectory adalah salah satu cara untuk mengorganisasikan halaman website yang berbeda ke dalam satu domain. Subdirectory kadang disebut juga sebagai subfolder.

Dalam link url, subdirectory ditempatkan setelah nama domain website utama. Seperti gambar di atas, nama domain utamanya adalah mobil.com. Jadi link subdirectory-nya bisa mobil.com/pembayaran atau yang lebih komplek seperti mobil.com/pembayaran/kredit.

Subdomain vs Subdirectory

Salah satu pertimbangan saat memilih menggunakan subdomain atau subdirectory adalah terkait performa website. Yang nantinya akan berpengaruh pada usaha optimasi SEO atau search engine optimization.

Subdomain akan sangat cocok jika bisnis atau website utama menampung banyak konten yang akan sulit dikelola dalam satu website. Perbedaan singkat antara subdomain vs subdirectory:

  • Jika subdomain sama dengan membuat domain website baru, maka subdirectory hanya bagian dari website utama.
  • Trafik yang masuk ke subdomain tidak dihitung sebagai trafik di website utama. Sedangkan pada subdirectory, trafik yang masuk dihitung sebagai trafik website utama.

Kapan Menggunakan Subdomain atau Subdirectory?

Penggunaan subdomain atau subdirectory tergantung pada kebutuhan website. Untuk bisnis yang besar, subdomain dapat memberikan tampilan struktur website yang jelas. Apalagi jika website memiliki banyak konten dengan topik berbeda namun penting untuk ada. Pemilihan subdomain akan memberikan user experience yang baik.

Sementara itu, untuk struktur website lebih kecil atau sederhana, subdirectory akan lebih mudah dikelola. Bagi bisnis kecil, subdirectory akan lebih cocok karena search engine optimization-nya hanya akan fokus pada satu domain.

***

Baca Juga: Jenis-Jenis Domain dan Pengertiannya dalam Pembuatan Website

Gimana, jadi punya khazanah wawasan baru kan?

Referensi: callrail | dewaweb | fourfront | hubspot | Photo by Miguel Á. Padriñán from Pexels