Trivia

Mengenal Ilusi Muller-Lyer, Salah Satu dari Ilusi Terpopuler

Jadipunya.id – Ilusi Muller-Lyer menggambarkan dua garis yang panjangnya sama, akan terlihat berbeda jika ditambahkan dua garis berbentuk ujung panah (junctions) yang mengarah ke dalam dan ke arah luar. Garis dengan ujung panah ke arah dalam (fork junctions) akan terlihat lebih panjang dibandingkan garis berujung panah yang mengarah ke arah luar (arrow junctions).

Dapat juga dikatakan bahwa Fork junctions sebagai benda yang lebih dekat, sedangkan arrow juntions benda yang berada di tempat lebih jauh. Sehingga, tercipta ilusi bahwa yang lebih dekat memiliki ukuran lebih panjang.

Ilusi Muller-Lyer

Ilusi ini pertama kali diciptakan pada 1889 oleh psikolog asal Jerman bernama Franz Carl Muller-Lyer. Diyakini sebagai salah satu ilusi geometris tertua.

Ilusi Muller-Lyer: Perspektif Geomotri

Sebuah ilusi terjadi karena perbedaan antara informasi yang diterima oleh sistem sensorik dengan informasi yang diinterpretasi dalam pikiran.

Ilusi ukuran pada garis adalah interpretasi kita terhadap gambar garis sebagai representasi dari sudut tiga dimensi. Ini disebut sebagai hipotesis perspektif linear. Hipotesis ini mencoba menjelaskan tentang Ilusi Muller-Lyer.

Hipotesis perspektif linear mengasumsikan panah dalam garis Muller-Lyer diinterpretasikan oleh sistem visual kita sebagai gambaran dari sudut siku-siku yang memproyeksikan ke arah penampil dan di depan bidang gambar (sudut cembung). Atau, sudut siku-siku yang memproyeksikan jauh dari penampil dan di belakang bidang gambar (sudut cekung).

Ilusi Muller-Lyer perspektif linear
bidang perspektif luar

Gambar di atas menunjukkan sudut bangunan yang memproyeksikan bidang dinding di kedua sisinya menjauh dari pengamat. Karena sudut bangunannya dianggap menonjol di depan bidang gambar, maka garis sudut dianggap lebih dekat ke pengamat sehingga terlihat lebih pendek.

perspektif dalam
Ilusi Muller-Lyer

Sebaliknya, bidang dinding menjorok ke belakang dan kedua sisinya mengarah ke pengamat. Jika sudut bangunannya dianggap menonjol di belakang bidang gambar, maka garis sudut dianggap lebih jauh dari pengamat sehingga terlihat lebih panjang.

Baca Juga: Sejarah Wikipedia Awalnya Hanya Sebuah Fitur, Kini Website Raksasa

Yang Terlihat Belum Tentu yang Sebenarnya

Dalam psikologi, topik ini disebut sebagai psikofisika, yaitu analisis mengenai hubungan antara stimulus dengan sensasi, dan persepsi yang ditimbulkan oleh stimulus tersebut. Sederhananya, psikofisika mengasumsikan adanya hubungan secara fungsional antara psikologis dengan stimulus fisik.

Dengan melihat bagaimana kita memandang ilusi ini, kita dapat mengetahui tentang bagaimana otak dan proses persepsi bekerja. Proses persepsi ini dapat diaplikasikan dalam marketing. Bagi marketer untuk merubah persepsi konsumen. Bagi konsumen agar waspada dengan ‘rayuan’ marketing.

Daniel Kahneman, seorang psikolog pemenang Nobel di bidang ekonomi, menyebut Ilusi Muller-Lyer sebagai ilusi kognitif (cognitive illusions). Ilusi kognitif menjelaskan bahwa meskipun orang mengetahui jawaban yang benar dari sebuah teka-teki, intuisi mereka akan tetap memberi tahu mereka bahwa jawaban yang benar adalah yang berbeda.

Dalam bukunya, Thinking Fast and Slow, Daniel Kahneman menyatakan, “Apa yang kamu pelajari dari Ilusi Muller-Lyer tidak mengubah caramu melihat garis, tetapi mengubah perilaku kamu. Sekarang kamu tahu bahwa kamu tidak dapat mempercayai kesanmu tentang panjang garis yang memiliki sirip yang ditambahkan padanya, dan kamu juga tahu bahwa dalam tampilan Muller-Lyer standar kamu tidak dapat mempercayai apa yang kamu lihat. Ketika ditanya tentang panjang garis, kamu akan melaporkan keyakinanmu yang telah diinformasikan, bukan ilusi yang terus kamu lihat.”

***

Gimana, jadi punya khazanah wawasan baru kan?

Oleh: Ryan Prasetia Budiman

Referensi: goodreads | ilstu | verywellmind | wpclipart.com