Hobi, Ini Itu

Asyik Mainnya, Seru Ceritanya: Ini Sejarah Permainan Ludo

Jadipunya.id – Menurut The Times of India, Ludo King telah melampaui 500 juta total download di seluruh dunia. Ini membuatnya menempati ranking teratas game yang paling banyak didownload di India pada 2020. Selain itu, sejak 2018 Ludo King secara konsisten menempati posisi teratas di Googe Play Store. Permainan Ludo online ini memang diminati selama pandemi.

Tapi tahukah kamu apa yang membuat Ludo menjadi begitu populer dan asyik dimainkan? Jika bisa dirangkum dalam satu kata, jawabannya adalah kebersamaan. Permainan Ludo bisa dimainkan oleh dua sampai empat orang. Bahkan dalam platform online, Ludo bisa dimainkan oleh enam orang secara berjauhan.

Siapa sangka, permainan yang sering dimainkan oleh anak kecil hingga dewasa ini telah ada setidaknya sejak abad ke-6 di India. Bahkan, permainan Ludo ada dalam cerita pewayangan. Dalam bahasa India, Ludo sendiri disebut Pachisi, yang secara harfiah berarti “dua puluh lima”.

Asal Usul Permainan Ludo

raja bermain ludo dengan punggawanya, 1868
Maharaja dari Mewar, Rajasthan, Sovan Singh, bermain pachisi dengan punggawanya Chundawat Sarup Singh. Dilukis oleh Ambav, 1868. Sumber: 400years.dk

Bukti paling awal tentang asal usul Ludo bisa dilacak dari sekitar abad ke-6 masehi.  Terdapat ilustrasi pada dinding di Gua Ellora di Maharashtra, India, yang menggambarkan permainan ini. Gua Ellora adalah Situs Warisan Dunia UNESCO dan salah satu kuil batu terbesar di dunia.

Permainan ini juga diceritakan dalam kisah Mahabharata. Ludo merupakan permainan yang dipilih antara Pandawa dan Kurawa saat memperebutkan Drupadi. Pada permainan ini, Pandawa yang diwakilkan oleh Yudhistira kalah. Ini karena dadu yang digunakan memiliki kekuatan magis, yang sepertinya lebih condong mendukung Kurawa. Long story short, kekalahan ini menjadi salah satu pemicu terjadinya Perang Kurukshetra. Sebuah perang terbesar antara Pandawa dan Kurawa.

Sultan Mughar bermain ludo
Sultan Mughal bermain pachisi. Sumber: byjus.

Tak hanya dalam kisah mitologi. Kisahnya di dunia nyata, Ludo juga biasa dimainkan di Kesultanan Mughal. Salah satu rajanya, Sultan Akbar, terbiasa bermain Ludo. Hanya saja, jangan dibayangkan ia bermain menggunakan papan, kain, atau kertas. Sultan Akbar bermain menggunakan haremnya sebagai pion. Istananya di Agra dan Fatehpur Sikri memiliki aula yang lantainya dibuat menyerupai papan permainan Ludo.

Ludo dibawa ke Eropa oleh orang Inggris pada akhir abad ke-19. Pada 1891, seorang Ingris bernama Alfred Collier memodifikasi permainan ini dengan menambahkan cangkir pengocok dadu. Ia kemudian mematenkannya dan menamakannya sebagai The Royal Ludo. Sejak saat itu, permainan ini menjadi terkenal di seluruh dunia dengan nama yang kita kenal sekarang: Ludo.

papan permainan ludo
Sumber: Wikipedia

Baca Juga: Kata Ludo Berasal Dari Bahasa Latin, Artinya “Saya Bermain”

Alat dan Cara Bermain Ludo

Jika bermain secara online, piranti yang dibutuhkan hanya smartphone dan aplikasi permainan Ludo. Namun jika bermain secara konvensional, dibutuhkan papan permainan, dadu, dan pion.

pockets
Pockets.

home pockets dalam permainan ludo
Home pockets.

track
Track.
home run
Home run. Sumber: github.

Papan permainan Ludo terbagi dalam pocket, home pocket, track dan home run. Pocket adalah persegi besar berwarna yang ada di setiap sudut. Masing-masing pocket diwakili oleh warna, yang biasanya terdiri dari warna hijau, merah, biru dan kuning. Setiap pocket ini diisi oleh empat pion. Pada bagian tengah papan terdapat persegi pusat yang disebut home pocket. Pada papan permainan juga terdapat trek papan (track), yang terdiri atas 52 petak. Untuk menuju home pocket, harus melalui home run yang berwarna sama dengan warna pocket. Masing-masing home run terdiri dari lima petak.

Sebelum mulai bermain, tempatkan pion pada pocket. Setelah itu, tentukan siapa yang mendapat giliran pertama mengocok dadu. Untuk mengeluarkan pion dari pocket, pemain harus mendapatkan angka enam. Jika pemain tidak mendapatkan angka enam, maka giliran pemain berikutnya yang mengocok dadu. Setelah pion keluar dari pocket, ikuti angka dadu untuk menggerekan pion di atas track.

path permainan ludo
Sumber: Wikipedia

Asyiknya permainan ini ada pada saat perjalanan pion di track. Kamu bisa menangkap (atau menubruk, menghajar, menggusur, tentukan sendiri istilahnya) atau ditangkap pion lawan setiap kali mendarat di atas salah satu pionnya. Pion yang ditangkap, harus masuk kembali ke dalam pocket asalnya.

Pada saat saling tangkap inilah biasanya keseruan terjadi. Jangan heran jika teman bermain kadang kesal jika pionnya selalu ditangkap dan masuk lagi ke dalam pocket.

Untuk memenangkan permainan, kamu harus menjadi yang pertama berhasil memasukkan semua pion ke dalam home pocket.

Tentunya ada beberapa versi cara bermain Ludo. Versi yang kamu kenal belum tentu sama dengan versi yang biasa dimainkan lawan. Oleh karena itu, sebelum bermain perlu saling menyamakan peraturan di antara pemain.

Credit: Youtube Mr.Animate

Baca Juga: Penuh Filosofi, Ini Cerita di Balik Permainan Ular Tangga

Ludo: Strategi atau Beruntung?

Ada yang bilang jika kemenangan dalam bermain Ludo hanya karena keberuntungan. Ini bisa jadi benar, tapi tidak sepenuhnya benar.

Pemenang dari Ludo adalah yang pertama finish atau selesai memasukkan semua pionnya ke home pocket. Sedangkan yang kalah tentu saja yang tidak bisa memasukkan semua pionnya, karena lawannya yang lain sudah lebih dulu melakukannya.

Jika tujuanmu menang, maka berusahalah untuk menjadi yang pertama memasukkan semua pion. Tapi jika sudah ada yang pertama finish, tujuannya menjadi agar tidak kalah atau finish terakhir. Di sinilah sebenarnya kamu bisa mengakali sedikit ‘keberuntungan’. Caranya, dengan menempatkan pion untuk mem-block jalan lawan dan menangkap pionnya. Semakin lama lawan terkurung dalam pocket-nya, semakin besar kesempatamu untuk finish lebih dulu.

pelajaran hidup dari permainan ludo

Gimana, jadi punya khazanah wawasan baru kan?

Oleh: Ryan Prasetia Budiman

Referensi: 400years.dk | blog.byjus | github | timesofindia | wikihow | wikipedia