Tontonan, Waktu Luang

Perbedaan “Inspired by True Events” dan “Based on True Story” dalam Film

Jadipunya.id – Beberapa film yang populer, sebut saja Titanic (1997), dianggap sebagai cuplikan kejadian nyata. Dalam Titanic, diceritakan tentang sebuah kapal yang tenggelam menabrak gunung es. Peristiwa ini nyata, terjadi pada Sabtu malam tanggal 14 April 1912, sekitar pukul 23.40 di Samudra Atlantik bagian utara. Tapi, apakah semua tokoh yang ada dalam cerita itu nyata? Karena Titanic adalah film yang “inspired by true events” maka bisa disebut bahwa kejadian tenggelamnya kapal adalah kejadian nyata, namun karakter-karakternya merupakan imajinasi dari pembuat film.

Bagi penikmat film alias movie-goers, dari mana cerita film berasal kadang membuat penasaran.

Lantas, apa saja label yang sering ada pada film-film yang, katanya, ceritanya berasal dari kejadian nyata? Berikut uraiannya.

“Inspired by True Events”

Berdasarkan peristiwa yang benar terjadi. Tapi, banyak karakter dan scene dalam film yang merupakan fiksi atau imajinasi dari si pembuat film. “Inspired by” biasanya digunakan jika cerita aslinya banyak diubah hingga menyisakan esensi dari peristiwa aslinya. Misal, dalam film Titanic.

“Based on True Story”

Dibandingkan dengan label sebelumnya, “based on true story” seharusnya lebih akurat. Pembuat film masih tetap mempertahankan setting, cerita dan karakter asli. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan adanya alur fiksi untuk keperluan dramatisasi. Film berlabel ini salah satunya The Report (2019).

“Based on Firsthand Accounts of Actual Events”

Film berlabel “based on firsthand accounts of actual events” adalah film berdasarkan dari peristiwa nyata yang diambil dari beberapa sumber. Karena setiap orang atau sumber bisa memiliki perspektif yang berbeda, pembuat film berharap dapat menyajikan kebenaran dengan mendengarkan semua sumber. Kemudian menyatukannya menjadi cerita yang seperti sebenarnya terjadi. Contoh film berlabel ini adalah Zero Dark Thirty (2012).

based-on-true-story
Ilustrasi produksi film – Gambar: Pexels.com

Namun, tentu saja tidak ada jaminan bahwa film berlabel salah satu dari ketiganya menceritakan kejadian secara akurat. Cord Jefferson, seorang jurnalis, pernah bertanya pada MPAA (Motion Pictures Association of America). Oh ya, MPAA ini adalah asosiasi dari studio-studio film besar di Amerika, termasuk Netflix lho di dalamnya.

Ia bertanya tentang apa yang menjadi dasar sebuah film bisa dilabeli sebagai “based on true story”, apakah ada ukuran minimum persentase kebenaran yang dibutuhkan di dalam alur ceritanya. Respon yang ia dapat adalah: MPAA tidak menentukan apakah sebuah film bisa dikategorikan sebagai “based on true events”, itu adalah ranah dari produser atau distributor film.

Jika penentuan label diserahkan pada si pembuat dan distributor film, maka bisa jadi penulisan label tersebut merupakan salah satu strategi promosi agar film lebih menarik untuk ditonton. Meski begitu, banyak film berlabel ini memang diproduksi secara serius. Beberapa malah mendapatkan penghargaan. Argo (2012) yang disutradarai sekaligus diperankan oleh Ben Affleck, mendapatkan penghargaan Academy Award for Best Picture. Ada juga 12 Years a Slave (2013) yang mendapatkan penghargaan Oscar untuk kategori Best Picture.

based-on-true-story
Nikmati film. Gambar: Pexels.com

Jadi untuk para movie-goers, kalau kamu suka film berlabel “Inspired by true events”, “Based on a True Story”, atau “Based on Firsthand Accounts”, nikmati saja film dan akting pemerannya. Tapi untuk kebenaran dan keakuratan peristiwanya, kamu harus banyak-banyak Googling ya.

Baca Juga: Nonton Bareng Anak? Pahami Dulu Kategori Film Berdasarkan Usia

Untuk kamu yang penasaran tentang asal usul dari istilah “based on true story” digunakan dalam film, bisa dibaca nih artikel bagus dari Christina Persaud. Untuk penjelasan tentang label-label pada artikel ini, referensinya dari wawancara Rona Edwards, seorang pembuat film. Artikelnya bisa kamu baca di website filmindependent.

Gimana, jadi punya khazanah wawasan baru kan?

Oleh: Ryan Prasetia Budiman