Kumpulan Peribahasa Indonesia dan Artinya, Lengkap
Kumpulan Peribahasa Indonesia – J
A, B, C, D, E, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, R, S, T, U, Y, Z
![](https://www.jadipunya.id/wp-content/uploads/2022/12/kumpulan-peribahasa-indonesia-j-1024x228.jpg)
“Jadi Abu Arang.” Artinya sudah usang atau basi (tentang pembicaraan dan sebagainya).
“Jadi Alas Cakap.” Artinya sebagai imbalan jasa yang telah dibuat.
“Jadi Bumi Langit.” Artinya menjadi orang tempat menggantungkan nasib dan harapan.
“Jadi Kain Basahan.” Artinya sudah menjadi miskin (hina); hilang kekayaannya (kemuliaannya dan sebagainya).
“Jadi Mata Telinga (Jadi Kaki Tangan).” Artinya seseorang yang menjadi harapan atau kepercayaan, yang selalu memberi pertolongan.
“Jahit Sudah Kelindan Putus.” Artinya telah selesai sama sekali.
“Janda Belum Berlaki.” Artinya gadis yang dipermainkan oleh laki-laki lalu ditinggalkan.
“Jangan Dilepaskan Tangan Kanan.” Artinya jangan melepaskan pekerjaan yang ada sebelum mendapat pekerjaan (pencaharian) yang baru.
“Jangan Diperlebar Timba ke Perigi, Kalau Tak Putus, Genting.” Artinya jangan diulang-ulang perbuatan yang jahat, lambat laun akan mendapat bencana jua.
“Jangan Ditentang Matahari Condong, Takut Terurut Jalan Tak Berintis.” Artinya hendaklah kita selalu ingat dan cermat, jangan teperdaya atau tergoda akan sesuatu yang elok, tetapi mungkin mendatangkan bahaya.
“Jangat Liat Kurang Panggang.” Artinya tidak dapat diajar.
“Janji Sampai, Sukatan Penuh.” Artinya sudah sampai ajalnya; janji sampai gombal janji yang tidak ditepati; janji kosong; janji palsu: gadis manis itu menjadi korban sebuah janji sampai gombal.
“Jaras Dikatakan Raga Jarang.” Artinya mencela orang lain, padahal diri sendiri ada celanya juga.
“Jatuh di Atas Tilam.” Artinya mendapat kesenangan hidup.
“Jatuh Diimpit Tangga.” Artinya ditimpa kesukaran berturut-turut.
“Jauh Bau Bunga, Dekat Bau Tahi.” Artinya sanak saudara yang bila jauh selalu terkenang, bila dekat selalu bertengkar.
“Jauh Berjalan Banyak Dilihat, Lama Hidup Banyak Dirasai.” Artinya sudah berpengalaman banyak.
“Jauh Dapat Ditunjuk, Dekat Dapat Ditunjal.” Artinya apa yang dikatakan dapat dibuktikan kebenarannya.
“Jauh di Mata di Hati Jangan.” Artinya biarpun tempat berjauhan, jangan lupa-melupakan.
“Jauh Panggang dari Api.” Artinya tidak kena; tidak benar (tentang jawaban, sindiran); banyak bedanya; tindakan yang tidak sesuai dengan maksudnya.
“Jelatang di Hulu Air.” Artinya sesuatu yang selalu menyusahkan.
“Jerat Halus Kelindan Sutra.” Artinya tipu muslihat yang sangat halus.
“Jerat Semata Bunda Kandung.” Artinya anak tunggal yang menjadi buah hati.
“Jerih Menentang Boleh, Rugi Menentang Laba.” Artinya suka menolong; (mengeluarkan uang) karena ingin mendapat pertolongan (keuntungan).
“Jika Belalang Ada Seekor, Jika Emas Ada Miang.” Artinya segalanya ada aturannya sendiri.
“Jika Benih yang Baik Jatuh ke Laut.” Artinya orang yang berketurunan baik, ke mana pun perginya akan bersifat baik juga.
“Jika Kasih Akan Padi, Buanglah Rumput.” Artinya jika kasih kepada anak istri, berhentilah mengasihi perempuan lain.
“Jika Langkah Sudah Terlangkahkan, Berpantang Dihela Surut.” Artinya suatu pekerjaan yang telah dimulai dengan saksama, sekali-kali jangan dihentikan sebelum tujuan tercapai.
“Jika Pisau Tiada Berbaja, Makin Dikikir Bertambah Tumpul.” Artinya anak yang dungu, makin diajar semakin bodoh.
“Jika Tak Lalu Dandang di Air, di Gurun Dirangkakkan.” Artinya menggunakan segala daya upaya untuk mencapai maksud.
“Jika Takut Dilimbur Pasang, Jangan Berumah di Tepi Pantai.” Artinya kalau takut mendapat kesusahan, jangan mengerjakan hal-hal yang berbahaya.
“Jika Tidak Pecah Ruyung, di Mana Boleh Mendapat Sagu.” Artinya tidak akan tercapai maksud kalau tidak mau berusaha.
“Jikalau di Hulu Airnya Keruh, Tak Dapat Tidak di Hilirnya Keruh.” Artinya jika seseorang jahat asalnya, jahat juga kelakuannya.
“Jikalau Tidak Berada-ada, Takkan Tempua Bersarang Rendah.” Artinya jika tidak ada sebab-sebabnya (sesuatu yang tersembunyi), tentu tidak akan terjadi yang luar biasa.
“Jinak-Jinak Merpati.” Artinya kelihatannya ramah dan mudah didapat, tetapi sebenarnya tidak (tentang wanita).
“Jiwa Bergantung di Ujung Rambut.” Artinya selalu gelisah karena tidak tentu nasibnya.
“Jual Sutra Beli Mastuli.” Artinya kehilangan sesuatu yang berharga mendapat pengganti yang lebih baik.
“Jung Pecah Yu yang Kenyang.” Artinya jika negeri tidak berpemerintahan atau terjadi huru-hara, orang-orang jahatlah yang akan beruntung.
“Jung Satu, Nakhoda Dua.” Artinya dua pemimpin dalam satu jabatan.
***
Kumpulan Peribahasa Indonesia (klik pada huruf untuk memilih huruf awal peribahasa)
A, B, C, D, E, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, R, S, T, U, Y, Z
- 60+ Inspirasi Bio IG Coffee Shop di Indonesia, Bisa Jadi Acuan Kamu - December 23, 2024
- 350+ Kosakata Bahasa Jepang ke Indonesia Sehari-hari, Dasar Tapi Penting - December 22, 2024
- Peta Jalan Tol Jawa Lengkap dengan Rest Area, Informatif! - December 21, 2024