Data, Digital Marketing

5 Mesin Pencari Selain Google Terfavorit di Indonesia (Update 2021)

Jadipunya.idMarket share mesin pencari di Indonesia masih dikuasai oleh Google. Menurut data dari Statcounter, sampai dengan Desember 2020, Google menguasai sekitar 98,31% pangsa pasar. Sisanya yang hanya 1,69% diperebutkan oleh mesin pencari selain Google.

Jika pengguna internet di Indonesia sekitar 175,4 juta orang, maka hitungan kasar pengguna Google adalah sekitar 172,4 juta orang.

Dominasi Google tentunya bukan hal yang mengherankan. Justru mungkin yang mengagetkan adalah masih ada mesin pencari lain yang bisa bertahan di tengah dominasi Google.

market share mesin pencari di Indonesia

Lalu, apa saja mesin pencari selain Google yang masih digunakan oleh netizen Indonesia. Simak rinciannya di bawah ini.

Mesin Pencari Terfavorit Selain Google

1. Yahoo!

yahoo

Yahoo! adalah pionir mesin pencari yang berdiri sejak 1994. Bahkan, Yahoo! didirikan lebih dulu daripada Google yang lahir pada 1998. Hingga Desember 2020, market share Yahoo! di Indonesia sebesar 0,69%.

Yahoo! saat ini tidak menggunakan algoritma buatan sendiri dalam mengindeks hasil pencarian.

Dari Oktober 2011 hingga Oktober 2015, Yahoo! Search didukung secara eksklusif oleh Bing. Namun pada Oktober 2015, Yahoo! juga bekerja sama dengan Google untuk menyediakan layanan pencariannya. Maka sejak Oktober 2015, Yahoo! didukung oleh Google dan Bing.

Namun pada Oktober 2019 hingga sekarang, Yahoo! kembali didukung secara eksklusif oleh Bing.

Menurut Alexa, Yahoo! menempati posisi ke-17 website yang paling banyak dikunjungi di Indonesia.

2. Microsoft Bing

microsoft bing

Sejak Oktober 2020, Bing berganti nama menjadi Microsoft Bing. Pangsa pasar Microsoft Bing di Indonesia mencapai 0,52%.

Bing adalah hasil penyempurnaan Microsoft dari search engine sebelumnya yang bernama MSN Search, Windows Live Search, dan Live Search. Awalnya dibuat untuk mengalahkan dominasi Google. Meskipun sudah berusaha, tetap saja Microsoft Bing belum bisa meyakinkan pengguna bahwa mereka bisa memberikan hasil pencarian serelevan Google.

3. Yandex

mesin pencari yandex

Yandex adalah layanan search engine paling populer di Rusia. Market share Yandex di Indonesia sebesar 0,27%.

Yandex menyatakan dirinya sebagai perusahaan teknologi yang membangun produk dan layanan yang didukung oleh machine learning. Didirikan sejak 1997, awalnya Yandex hanya berbahasa Rusia. Tapi kini Yandex telah menggunakan bahasa Inggris di websitenya.

Yandex adalah singkatan dari “yet another indexer”.

4. DuckDuckGo

mesin pencari duckduckgo

Pangsa pasar DuckDuckGo di Indonesia sekitar 0,18%.

Berbeda dengan mesin pencari lainnya, DuckDuckGo tidak memiliki indeks pencarian miliknya sendiri. Tetapi mereka mengumpulkan hasil pencarian mereka dari berbagai sumber. Artinya, DuckDuckGo bergantung pada sumber seperti Bing, Yahoo, Yelp, StackOverflow dan lainnya untuk menjawab pertanyaan pengguna.

Meski begitu, DuckDuckGo memiliki tampilan yang simple dan tidak penuh dengan iklan. Hal penting lainnya, DuckDuckGo tidak melacak aktivitas pengguna, sehingga privasi lebih aman.

5. Ecosia

mesin pencari ecosia

Ecosia didirikan sejak 2009 oleh Christian Kroll di Berlin, Jerman. Ide utama dari pendirian Ecosia adalah untuk membantu pendanaan project restorasi dan penanaman pohon. Karena itulah Ecosia dikenal sebagai “tree planting search engine”.

Dari setiap iklan yang diklik, Ecosia akan mendapatkan sebagian kecil pendapatan. Uang yang dihasilkan Ecosia dari menampilkan iklan inilah yang digunakan untuk membiayai project penanaman pohon. Dibutuhkan kira-kira 45 pencarian untuk mendanai penanaman satu pohon.

Market share Ecosia di Indonesia masih sekitar 0,01%.

Baca Juga: 7 Tools Google untuk Memperkaya Data dan Insight Digital Marketing

Google Masih Mendominasi

google

Dengan market share sebesar 98,31% Google berada di puncak dominasi pasar mesin pencari.

Kenapa Google tetap mendominasi? Tentu karena hasil pencarian mesin pencarinya yang berkualitas. Di antara mesin pencari lain, algoritma Google bisa dibilang yang tercanggih.

Awalnya, Larry Page dan Sergey Brin sebagai penemu Google memiliki ide bahwa website yang direferensikan oleh website lain berarti lebih penting dan berhak mendapatkan ranking yang lebih tinggi di hasil pencarian.

Inilah yang menjadi dasar dari algoritma Google dalam memformulasikan hasil pencarian di mesin pencari.

Seiring berjalannya waktu, algoritma Google terus diperbarui dengan ratusan faktor lain (termasuk penggunaan machine learning) untuk menghasilkan hasil pencarian yang semakin akurat dan relevan dengan kata kunci yang dicari oleh pengguna.

***

Gimana, jadi punya khazanah wawasan baru kan?

Referensi: Statcounter | We Are Social 2020

Picture: logos.fandom.com